Selain jalur udara, Trunoyudo mengatakan bahwa pencarian pesawat juga dilakukan melalui jalur darat, dengan mengerahkan sebanyak 66 orang.
"TNI 20 orang, Polres 20 orang, Brimob 10 orang, BPBD 10 orang, SAR 6 orang," ucapnya.
Sebagai informasi, pesawat yang membawa muatan kargo 583 kilogram itu diawaki pilot Capt M Yusuf, dan satu engineer on board atau EOB bernama Deni S.
Pesawat hilang kontak setelah lepas landas dari Tarakan pada Jumat 8 Maret 2024 pukul 08.25 Wita. Seharusnya pesawat sudah landing di Binuang, Kabupaten Nunukan, pada pukul 09.25 Wita.
(Arief Setyadi )