Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Netanyahu Tak Gubris Permohonan Joe Biden untuk Batalkan Serangan ke Rafah

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 20 Maret 2024 |12:13 WIB
Netanyahu Tak Gubris Permohonan Joe Biden untuk Batalkan Serangan ke Rafah
Netanyahu tak gubris permohonan Joe Biden agar batalkan serangan ke Rafah (Foto: Reuters)
A
A
A

RAFAH - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak permohonan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk membatalkan rencana serangan darat di RafahRafah merupakah tempat perlindungan terakhir di Gaza bagi lebih dari satu juta pengungsi, yang diyakini Israel sebagai tempat Hamas bersembunyi.

Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen pada Selasa (19/3/2024) bahwa dia telah menyatakan dengan sangat jelas kepada Biden bahwa pihaknya bertekad untuk menyelesaikan pemusnahan batalyon-batalyon ini di Rafah, dan tidak ada cara untuk melakukan itu kecuali dengan turun ke lapangan.

Kedua pemimpin diketahui berbicara melalui telepon pada Senin (18/3/2024). Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Washington percaya bahwa penyerbuan Rafah akan menjadi sebuah kesalahan dan bahwa Israel dapat mencapai tujuan militernya dengan cara lain.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Selasa (19/3/2024), mengatakan para pejabat AS dan Israel kemungkinan akan bertemu awal pekan depan di Washington untuk membahas operasi militer Israel di Rafah. Dia mengutip kekhawatiran mendalam tentang laporan kelaparan yang akan segera terjadi di Gaza.

Jean-Pierre mengatakan Biden telah meminta Netanyahu untuk mengirim tim senior yang terdiri dari pejabat militer, intelijen, dan kemanusiaan ke Washington untuk diskusi komprehensif dalam beberapa hari mendatang.

Washington telah meluncurkan dorongan diplomatik baru untuk melakukan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung hampir enam bulan untuk membebaskan sandera dan memberikan bantuan pangan guna menangkal kelaparan di daerah kantong Palestina.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengumumkan perjalanan ke Timur Tengah di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin senior Mesir dan Arab Saudi untuk membahas rencana yang tepat untuk perdamaian abadi. Tidak seperti biasanya, Blinken tidak menyebutkan kunjungannya ke Israel, dan Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan untuk mempersiapkan kunjungan tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement