JAKARTA - Kapuslitbang BMKG, Rahmat Triyono mengajak semua peneliti untuk turun langsung ke lapangan melakukan survei soal adanya indikasi sumber gempa di lokasi sesar yang belum terpetakan di Pulau Jawa.
"Perlunya segera melakukan verifikasi lapangan atau survei pemetaan melalui kolaborasi antar institusi/lembaga (BMKG, BRIN, Badan Geologi, Perguruan Tinggi) terhadap adanya indikasi sumber gempa yang berada di lokasi sesar yang belum terpetakan," ujarnya dalam webinar Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi oleh BRIN, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, identifikasi sesar aktif maupun sesar yang belum terpetakan dilakukan dengan monitoring gempa-gempa mikro menggunakan jaringan seismograf BMKG. Identifikasi sesar aktif dari hasil analisis gempa mikro sebagai upaya mitigasi bencana gempabumi sehingga diharapkan semua sumber gempa di darat dapat terpetakan dengan baik.
"Di sini ada Cugenang yah, di situ belum terpetakan. Kita semua para peneliti jangan sampai ke depan ada gempa bumi terjadi ternyata ada di sesar yang belum terpetakan, khususnya peneliti kebumian," tuturnya.
Dia menambahkan, 2-3 tahun terakhir, BMKG memonitor dan mendeteksi adanya sumber gempa yang belum terpetakan. Sebaran itu gempa-gempa kecil meski tak dirasakan, tapi membuat kelurusan.
"2-3 tahun terakhir kita bisa memonitor, mendeteksi adanya sumber sesar yang belum terpetakan, di mana di situ sudah dipastikan ada episenter sumber gempa dan bidang yang sudah patah meski ini gempa mikro, yang tak dirasakan," katanya.
(Qur'anul Hidayat)