Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Protes Mahasiswa Pro Palestina di Kampus-Kampus AS Berakhir Bentrok, Polisi Lempar Gas Air Mata

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 26 April 2024 |11:37 WIB
Protes Mahasiswa Pro Palestina di Kampus-Kampus AS Berakhir Bentrok, Polisi Lempar Gas Air Mata
Protes mahasiswa pro Palestina di kampus AS berakhir bentrok, polisi lempar gas air mata (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa yang menentang perang Israel di Gaza terjadi pada Kamis (25/4/2024) di sejumlah kampus di Amerika Serikat (AS). Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang metode kekerasan yang digunakan untuk menghentikan protes yang meningkat sejak penangkapan massal di Universitas Columbia pekan lalu.

Para aktivis mengatakan selama dua hari terakhir, penegak hukum atas perintah administrator perguruan tinggi telah mengerahkan Taser dan gas air mata terhadap mahasiswa pengunjuk rasa di Universitas Emory Atlanta.

Sementara petugas yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara dan menunggang kuda telah menyapu bersih demonstrasi di Universitas Texas di Austin.

Di Universitas Columbia, pusat gerakan protes AS, para pejabat universitas terjebak dalam kebuntuan dengan para mahasiswa atas pembongkaran tenda yang didirikan dua minggu lalu sebagai protes terhadap serangan Israel.

Pemerintah, yang telah memberikan batas waktu awal untuk berakhirnya kesepakatan dengan mahasiswa, telah memberikan waktu kepada pengunjuk rasa hingga Jumat (26/4/2024) untuk mencapai kesepakatan.

Universitas-universitas lain tampaknya bertekad untuk mencegah terjadinya demonstrasi serupa yang sudah berlangsung lama, dan memilih untuk bekerja sama dengan polisi untuk menutup demonstrasi tersebut dengan cepat dan dalam beberapa kasus, dengan kekerasan.

Menurut penghitungan Reuters, secara keseluruhan, lebih dari 530 penangkapan telah dilakukan dalam sepekan terakhir di universitas-universitas besar Amerika sehubungan dengan protes di Gaza.

Otoritas universitas mengatakan demonstrasi tersebut sering kali tidak sah dan meminta polisi untuk membubarkannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement