Australia yang sudah lama menjadi sekutu setia Israel, menjadi semakin kritis atas tindakannya di Gaza, di mana seorang pekerja bantuan Australia terbunuh dalam serangan Israel bulan lalu.
Para pengunjuk rasa pro-Palestina mengatakan pemerintah tidak berbuat cukup untuk mendorong perdamaian dan memimpin massa dalam teriakan menentang Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese dan pemerintahannya.
Sementara di Kanada, para mahasiswa juga mendirikan perkemahan di berbagai kampus termasuk Universitas Toronto, Universitas British Columbia dan Universitas Ottawa.
Perdana Menteri (PM) Quebec Francois Legault seolah kebakaran jenggot dan meminta perkemahan di Universitas McGill di Montreal harus dibongkar karena semakin banyak mahasiswa yang mendirikan kamp pro-Palestina di beberapa universitas terbesar di Kanada.
Meskipun pihak kampus telah meminta intervensi polisi, namun penegak hukum pada Kamis (2/5/2024) tidak mengambil tindakan untuk membersihkan perkemahan. Mereka menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang memantau situasi.
(Susi Susanti)