SUBANG - Kecelakaan maut menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok. Bus Trans Putera Fajar yang mereka naiki untuk acara perpisahan terguling di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Sebelum mengalami kejadian tragis yang menewaskan 11 orang siswa dan guru itu, ternyata bus dengan nomor polisi AD-7524-OG yang dikemudikan SAD (50) itu ternyata sempat diperbaiki di parkiran Rumah Makan Sunda Bang Jun.
Lokasinya masih berada di Jalan Raya Ciater, atau sekitar 800 meter dari lokasi kejadian bus mengalami kecelakaan di Kampung Babakan Gunung, RT 22/05, Desa Palasari, Kecamatan Ciater pada Sabtu (11/5/2024).
"Yang saya lihat sempat ada melakukan perbaikan di area parkir di atas. Cuma itu, saya tidak tahu apakah mekanik atau kernetnya, karena saya tidak menanyakan itu. Tapi yang jelas, sebelum berangkat, sekitar jam 18.39 WIB saya sempat tanya, ini aman untuk jalan atau tidak," beber Muslim (30), pemilik rumah makan, Minggu (12/5/2024).
Dia mengatakan perbaikan bus tersebut berlangsung cukup lama. Seperti kebiasannya, Muslim pun menanyakan kondisi bus tersebut meski tidak secara detail.
"Saya biasa menanyakan itu kalau ada bus yang trouble, kalau tidak aman jalan, tidak apa-apa tunggu saja di sini, kita tidak masalah dengan tempat yang penting untuk keselamatan bersama. Kelihatannya lama melakukan perbaikannya, lebih dari satu jam. Anak-anak sempat ada yang nunggu, karena ada yang salat magrib juga," beber Muslim.
Ia bahkan sempat melihat langsung ketika bus tersebut diperbaiki meskipun tidak menanyakan secara detail. "Sempat saya lihat juga, terus saya tanya lagi aman, tidak?. Kalau tidak geser dulu ke pinggir, kalau tidak salah saya sampai nanya tiga kali. Tapi, kata sopirnya aman tinggal menunggu temperatur-nya turun," ungkapnya.
Setelah sempat diperbaiki bus tersebut akhirnya berjalan lagi melalui jalanan menurun. Muslim melihat bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok itu nampak berjalan normal keluar parkiran rumah makannya.
"Pas jalan keluar parkir itu mobil terlihat normal sih, lampunya juga menyala," ucap dia.
Namun tragis tak lama berselang setelah keluar dari parkiran rumah makan milik Muslim, bus tersebut mengalami kecelakaan maut hingga terguling. Mendapat informasi itu, ia sempat ikut mengevakuasi korban menggunakan mobil pribadinya.
"Saya sempat ikut evakuasi juga menggunakan kendaraan pribadi membawa korban luka ringan sampai ke Puskesmas Jalan Cagak," tandas Muslim.
Sementara itu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan
mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian
"Secepatnya kita berangkat dari sini (olah TKP) dari kendaraan, pemeriksaan saksi-saksi, itu kita akan lakukan percepatan sehingga cepat kita akan memastikan ditingkatkan ke penyenyidikan atau tidak," kata dia.
Sedangkan pengemudi bus maut itu belum bisa dimintai keterangan secara detail karena kondisinya dianggap belum stabil.
"Supir kondisinya masih belum stabil ya, tadi kita lihat di sana (rumah sakit) belum stabil sehingga kita belum bisa diambil keterangan, jadi secara verbal ini belum diminta keterangan," bebernya.
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang mengelola bus dengan plat nomor AD-7524-OG. "Kemudian juga kita akan periksa dari APM (agen pemegang merk) dari bus tersebut, nanti juga ada ahlinya di sana. Kita akan periksa bagaimana kondisi dari kendaraan tersebut," ucap Aan.
Selain pemeriksaan para saksi, sopir serta pemilik bus, polisi juga melakukan serangkaian penyelidikan fisik dari mulai olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan bus.
"Kemudian nanti juga akan kita libatkan ahli untuk memeriksa teknis kendaraan apakah fungsi pengereman berfungsi atau fungsi-fungsi yang lain, itu akan diperiksa oleh ahli," sebut Aan.
Nantinya, lanjut Aan, hasil penyelidikan akan disimpulkan terkait penyebab hingga status hukum kecelakaan maut yang merenggut nyawa siswa itu. "Kalau memang itu ada peristiwa kecelakaan dan laik untuk dinaikan ke penyidikan, kita akan tingkatkan dari penyelidikan. Kita akan menentukan tersangka," tandasnya.
(Awaludin)