Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenapa Joe Biden Mengakui Kesalahan Mengirim Senjata ke Israel?

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis-Senin, 13 Mei 2024 |16:25 WIB
Kenapa Joe Biden Mengakui Kesalahan Mengirim Senjata ke Israel?
Kenapa Joe Biden mengakui kesalahan mengirim senjata ke Israel? (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Serangan Israel di Jalur Gaza secara bertubi-tubi telah menimbulkan banyak korban jiwa dan telah menjadi perhatian dunia internasional sejak bulan Oktober tahun lalu.

Dugaan bahwa bantuan keamanan yang dikirimkan oleh Amerika Serikat (AS) ke Israel digunakan untuk melakukan kejahatan perang genosida di Gaza telah memberikan tekanan yang besar bagi AS.

Melihat Israel yang berencana akan memasuki serta menyerang kota Rafah yang padat penduduk serta penuh dengan pengungsi mendorong AS untuk menunda pengiriman senjata ke Israel. Keputusan ini telah dikonfirmasi melalui pernyataan Biden dalam wawancara dengan CNN pada hari Rabu (08/05/2024).

“Dan saya jelaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah – mereka belum masuk ke Rafah – jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak memasok senjata yang telah digunakan secara historis untuk menangani Rafah, yang berhubungan dengan kota-kota, yang menangani masalah itu,” kata Joe Biden, mengutip Al Jazeera.

Pernyataan Biden ini mewakili siasat AS untuk mencegah serangan Israel di Rafah serta menyoroti hubungan yang mulai meretak antara AS dengan sekutu terkuatnya di Timur Tengah. Berkaitan dengan dugaan bahwa bantuan keamanan yang dikirimkan oleh AS digunakan untuk melakukan kejahatan perang genosida di Gaza telah dikonfirmasi oleh Biden sendiri.

“Warga sipil terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut dan cara-cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman,” kata Biden ketika ditanya mengenai bom seberat 2.000 pon yang dikirim ke Israel, mengutip Reuters.

Penggunaan bantuan keamanan AS oleh Israel untuk melakukan genosida di Gaza merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan hukum Leahy. Kedua hukum ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melindungi hak asasi manusia, sehingga merupakan sebuah kesalahan jika AS terus menerus memasok persenjataan ke Israel. Pernyataan Biden terkait penangguhan pengiriman persenjataan ke Israel ini membuktikan bahwa Israel telah melakukan kesalahan besar dalam memanfaatkan bantuan militer AS.

Raed Jarrar, direktur advokasi di Democracy for the Arab World Now (DAWN) menyatakan bahwa pernyataan AS secara efektif merupakan “pengakuan bahwa Israel melakukan kejahatan yang sangat serius dengan menggunakan senjata AS – dan pengakuan tersebut harus menimbulkan konsekuensi yang sangat serius yang diamanatkan oleh hukum AS.”

Adapun persenjataan AS yang ditunda pengirimannya terdiri atas 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg). Mengutip Vox, jeda pengiriman senjata AS ke Israel dapat menjadi langkah pertama untuk memastikan bahwa Leahy diterapkan secara adil dan situasi perang di Gaza tidak semakin memburuk dengan penyerangan Israel ke Rafah.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement