Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Subang Bakal Diberikan Pendampingan Psikologis

Muhammad Farhan , Jurnalis-Senin, 13 Mei 2024 |00:02 WIB
Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Subang Bakal Diberikan Pendampingan Psikologis
Deddy Ahmad Mustofa. (Foto: M Farhan)
A
A
A

JAKARTA - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) selaku pihak yang menaungi SMK Lingga Kencana, mengatakan akan memberikan pendampingan psikologis kepada siswa-siswa korban yang selamat dari kecelakaan maut bus di Ciater, Subang, Jawa Barat.

Pihak Yayasan mengatakan, pendampingan psikologis ini diberikan melalui kerja sama dengan Pemerintahan Kota Depok, guna membantu pemulihan trauma pasca kecelakaan.

 BACA JUGA:

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris YKS, Deddy Ahmad Mustofa selepas jumpa pers pada Minggu (12/5/2024) sore.

"Terkait trauma misalnya siswa-siswa, kita sudah koordinasi dengan pemerintah Kota Depok agar dikirimkan psikiater ke kita," ujarnya.

Ia mengatakan pendampingan psikologis oleh psikiater itu dilakukan untuk membantu pemulihan trauma berat para siswa yang selamat dari kecelakaan tersebut.

"Pendampingan psikologis dari psikiater ini agar mereka itu dikasihkan terapi psikologi supaya mereka itu nggak trauma terus," katanya.

 BACA JUGA:

Sementara itu, Deddy menuturkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap akan dilanjutkan. Meski Yayasan mengakui mereka masih berduka atas peristiwa kecelakaan maut bus siswa SMK kelas XII di Ciater, Subang, Jawa Barat.

Deddy mengatakan, KBM tidak akan terganggu dengan adanya kecelakaan bus maut tersebut. Hal ini dikarenakan mayoritas korban datang dari kelas XII atau kelas tiga, yang yang keseluruhannya sudah lulus pendidikan.

"Ya nggak ada masalah (KBM), mereka kan tetap harus belajar terus (kelas X dan XI). Jadi nggak lantaran ada peristiwa ini, suasana duka, terus mereka libur," ujar Deddy.

Deddy menegaskan KBM di SMK Lingga Kencana tetap menjadi prioritas. Terlebih, jika diliburkan, pihak Yayasan nanti akan bertanggung jawab kembali apabila murid-murid kelas X dan XI tidak melakukan kegiatan belajar pada umumnya.

"Kalau diliburkan nanti KBM tertunda, terus juga belum tentu anak-anak yang diliburkan itu diam di rumah. Nanti mereka kelayapan ke mana-mana, di mana-mana ada masalah, kita lagi yang salah," katanya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement