Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Guru Tewas dalam Kecelakaan Bus Study Tour SMP Malang Ternyata Sudah Pensiun

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2024 |21:51 WIB
 Guru Tewas dalam Kecelakaan Bus <i>Study Tour</i> SMP Malang Ternyata Sudah Pensiun
Korban kecelakaan bus dan truk di Jombang (Foto: MPI)
A
A
A

MALANG - Sosok Edy Kresna Handaka, korban kecelakaan maut bus pariwisata studi tour SMP asal Malang terkenal memiliki dedikasi tinggi. Korban yang berusia 62 tahun, bahkan masih tetap mengajar kendati sebenarnya sudah pensiun sebagai guru.

Ketua PGRI Kecamatan Wonosari Rodi Subiyanto menuturkan, bila Edy Kresna Handaka merupakan sosok pribadi yang dihormati dan memiliki loyalitas tinggi kepada pekerjaannya, sebagai seorang guru. Bahkan walaupun sudah pensiun di usia 60 tahun, ia tetap mengajar di SMP PGRI 1 Wonosari, Malang.

"Sosoknya di kepengurusan PGRI walaupun sudah purna, tapi terkenal dihormati. Selama hidupnya memang orang baik ini, nggak ada, orangnya benar-benar loyal dan baik," ucap Rodi Subiyanto, ditemui di rumah duka, pada Rabu sore (22/5/2024).

Selama mengajar di SMP PGRI 1 Wonosari, Edy disebut mengajar mata pelajaran (Mapel) agama Islam. Pelajaran itulah yang juga sempat diajarnya semasa tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pensiun pada 2021 lalu.

"Purna tugas kepala sekolah SD 5 Plaosan tahun 2021, kalau nggak sekolah mei 2021. (Di SD PGRI) Di sekbid keagamaan cabang Wonosari latarbelakang guru agama. Di cabang Wonosari beliau menjabat sekbid keagamaan," jelasnya.

Di sisi lain, Arianto Hadi adik ipar korban menyatakan, kakaknya memang pernah menjadi kepala sekolah di dua sekolah dasar (SD) di Wonosari. Sosoknya merupakan saudara yang baik, dan selalu peduli kepada saudara-saudaranya yang berjumlah 10 orang itu.

"Semasa hidupnya baik sekali, dengan 10 keluarga itu dekatnya sama saya. Merasa kehilangan sekali," kata Arianto Hadi.

Sebelum kecelakaan maut itu konon Arianto sudah memiliki firasat tak enak. Sebab selama ini ketika kakaknya bepergian, karena dekatnya selalu memberitahukan ke ia dan istrinya, yang merupakan adik kandungnya.

"Dulu sebelum pensiun di SD selalu kontak dengan kami kalau mau pergi. Sampai guyonan aku ate lungo (saya mau pergi), ini sama sekali nggak, saya dikontak anaknya nomor tiga itu kaget, pas dikabari meninggal," pungkasnya.

Sebagai informasi, kecelakaan maut di Tol Jombang Mojokerto melibatkan dua kendaraan, yakni satu unit bus pariwisata PO Bimario dengan Nopol W 7422 UP, yang dinaiki oleh 50 orang. Kecelakaan maut itu terjadi pada Selasa tengah malam (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB di ruas Tol Jombang Mojokerto KM 65+400 jalur A.

Pada peristiwa ini, dua orang dinyatakan meninggal dunia, yakni seorang kernet bernama Edy Sulistiyono, warga Kanigoro, Blitar, dan Edy Kresna Handaka, penumpang bus yang merupakan guru SMP PGRI 1 Wonosari, warga Perumahan Kepanjen Permai I Blok L 5, RT 18 RW 4, Desa Talangagung, Kepanjen.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement