Orang lain yang terluka di rumah sakit juga melakukan pengamatan yang sama dan beberapa terlihat terbaring bersama teman atau saudaranya sambil memegang bungkus obat.
“Kami menempatkan korban luka di sepanjang koridor internal dan di antara tempat tidur. Tidak ada ruang sama sekali di dalam rumah sakit ini untuk korban luka. Kami menempatkan mereka tidur di tenda luar,” kata Dokter Khalil Al-Dakran dari Rumah Sakit Al-Aqsa.
Saat ini jumlah orang yang terluka di rumah sakit empat atau lima kali lebih banyak dibandingkan jumlah tempat tidur yang dapat mereka gunakan.
Beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis. Putra Raed Abu Youssef yang berusia empat tahun, Tawfik, dipukul di kepala dengan pecahan peluru selama pemboman Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat pada Sabtu (8/6/2024) selama operasi penyelamatan sandera.
Dia dibawa ke rumah sakit tetapi terluka parah sehingga tim penyelamat tidak dapat menemukan denyut nadinya dan keluarga yakin dia telah meninggal. Abu Youssef sebenarnya sedang menggali kuburan anak tersebut saat mendengar kabar Tawfik masih hidup di Rumah Sakit Al-Aqsa.
(Susi Susanti)