Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ukraina Sebut Taktik Rusia Sebagai Serangan Daging, Strategi Brutal untuk Ambil Alih

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |16:09 WIB
Ukraina Sebut Taktik Rusia Sebagai <i>Serangan Daging</i>, Strategi Brutal untuk Ambil Alih
Ukraina sebut taktik Rusia sebagai {serangan daging}, serangan brutal untuk ambil alih kendali (Foto: Brigade ke-13 Khartia Garda Nasional Ukraina)
A
A
A

UKRAINA – Di garis depan, tentara Ukraina menggunakan istilah grafis untuk menggambarkan taktik Rusia yang mereka hadapi sehari-hari.

Mereka menyebutnya sebagai ‘serangan daging’. Yakni gelombang tentara Rusia yang datang seacara brutal ke posisi bertahan mereka, terkadang hampir belasan kali dalam sehari.

Letkol Anton Bayev dari Brigade Khartia Garda Nasional Ukraina mengatakan gelombang demi gelombang dapat tiba hanya dalam beberapa jam di posisi garis depan di utara Kharkiv.

“Rusia menggunakan unit-unit ini dalam banyak kasus semata-mata untuk melihat di mana peralatan tembak kami berada, dan untuk terus-menerus menguras unit kami,” katanya, dikutip BBC.

“Orang-orang kami berdiri di posisi dan bertarung, dan ketika empat atau lima gelombang musuh menyerang Anda dalam sehari, yang harus Anda hancurkan tanpa henti, itu sangat sulit, tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis,” lanjutnya.

Taktik ini telah menimbulkan banyak korban di pihak Rusia sejak Moskow melancarkan serangan terbarunya dua bulan lalu. Sekitar 1.200 tentara Rusia terbunuh atau terluka setiap hari pada bulan Mei dan Juni.

Menurut para pejabat Barat, ini merupakan angka tertinggi sejak awal perang.

Letkol Bayev mengatakan mereka yang menyerang biasanya dengan cepat diketahui oleh drone di atas dan pihak Rusia meninggalkan mereka yang tewas dan terluka di medan perang. “Tugas utama mereka hanyalah serangan daging dan kelelahan total,” ujarnya.

Taktik ini merupakan tanda bahwa Rusia berupaya memanfaatkan keunggulan utamanya, yaitu angka.

Di Pokrovsk di wilayah Donetsk, Kapten Ivan Sekach dari Brigade ke-110 Ukraina membandingkan apa yang dilihatnya dengan ban berjalan yang membawa orang-orang Rusia untuk dibunuh, meski tetap membiarkan mereka bergerak maju secara perlahan.

Rusia mendapat manfaat dari jumlah penduduk yang jauh lebih besar dibandingkan Ukraina. Beberapa dari mereka yang melakukan penyerangan adalah mantan tahanan, namun Rusia juga dapat merekrut mereka dengan melakukan pembayaran satu kali saja, terkadang ribuan dolar.

Selain itu, ada keluhan dari pihak Rusia tentang resimen yang lumpuh, di mana tentara yang terluka dipaksa kembali berperang. Sebuah video memperlihatkan puluhan pria, beberapa di antaranya menggunakan tongkat, memohon kepada komandan mereka karena mereka mengatakan mereka terluka dan memerlukan perawatan di rumah sakit, namun malah dikirim kembali ke medan perang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement