Mantan Kapolres Jakarta Selatan itu menyebutkan, korban dikabarkan mengalami kerugian hingga Rp1 miliar.
“Sehingga para korban secara kumulatif kerugiannya diperkirakan 1 miliar 17 juta sekian rupiah. Ini masih dilakukan pendalaman oleh penyidik Polres Metro Jakarta Timur,” kata dia.
Ke depan, Ade pun mengimbau kepada masyarakat agar dapat lebih berhati-hati dalam menyerahkan data pribadi seperti KTP. Sebab, data pribadi tersebut sangat rawan untuk disalahgunakan.
"Jangan asal-asalan. kalau ada orang mengaku dari mana, dari kantor a, kantor b, ya cek ID card-nya, bener apa nggak, ada surat tugasnya apa enggak, karena rawan disalahgunakan. Hati-hati," pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 26 orang yang jadi korban dalam peristiwa tersebut. Kasus itu bermula ketika para korban mendapatkan undangan dari R untuk bekerja dan diminta menyerahkan KTP.
Namun, data pribadi itu malah digunakan pelaku untuk mengajukan pinjaman. Ditaksir, kerugian yang diderita oleh para korban mencapai angka Rp1 miliar lebih. Kasus itu masih diselidiki lebih lanjut oleh polisi.
(Angkasa Yudhistira)