GAZA - Israel pada Rabu (10/7/2024) mengatakan 1.150 truk berisi bantuan kemanusiaan menunggu untuk dikumpulkan dari penyeberangan Kerem Shalom sisi Palestina di Jalur Gaza selatan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan.
COGAT, sebuah badan kementerian pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina, mengatakan 50 truk bantuan lainnya juga menunggu pengumpulan dari penyeberangan Erez sisi Palestina di Gaza utara.
PBB mengatakan pihaknya sedang berjuang untuk mendistribusikan bantuan di daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu ketika perang antara Israel dan militan Palestina Hamas memasuki bulan kesepuluh dan hukum serta ketertiban telah hancur.
"Ya, bantuan tersebut dihentikan. Namun di sisi lain, Anda mengalami pelanggaran hukum, ditambah konflik yang terus berlanjut," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
“Kami terus melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Rekan-rekan kami di Gaza tidak tinggal diam,” lanjutnya.
Dia mengatakan bahwa truk-truk PBB yang berhasil mengambil bantuan sering melakukannya dengan biaya yang besar, karena mereka dijarah atau diserang oleh unsur-unsur kriminal.
"Beberapa bantuan berhasil disalurkan, tetapi sangat sedikit,” ujarnya.
PBB telah lama mengeluhkan bahaya dan hambatan dalam menyalurkan bantuan ke Gaza. Israel memeriksa dan menyetujui semua truk bantuan dan mendistribusikannya di wilayah tersebut, di mana lembaga pemantau kelaparan global bulan lalu mengatakan ada risiko kelaparan yang tinggi.
Dujarric mengatakan pejabat tinggi bantuan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Muhannad Hadi, memberi pengarahan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (10/7/2024), sehari setelah mengunjungi Gaza. Hadi masuk dan keluar melalui perlintasan Kerem Shalom.