Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terungkap! Ini Penyebab Pulau Jawa Terasa Lebih Dingin di Bulan Juli

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |12:46 WIB
Terungkap! Ini Penyebab Pulau Jawa Terasa Lebih Dingin di Bulan Juli
Suhu udara di Pulau Jawa terasa lebih dingin di bulan Juli (Foto : Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Suhu udara di Pulau Jawa terasa lebih dingin dalam beberapa waktu belakangan ini di bulan Juli 2024. Fenomena udara dingin tak seperti biasanya di Pulau Jawa ini menjadi perbincangan hangat di media sosial X (twitter).

Lantas, apa penyebab suhu di Pulau Jawa terasa lebih dingin belakangan ini?

Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengakui memang ada fenomena suhu dingin pada Juli - Agustus 2024. Fenomena tersebut bahkan bisa terjadi hingga September. Penyebabnya, kata dia, salah satunya karena ada angin monsun Australia yang mengarah ke Benua Asia melewati Indonesia.

"Fenomena suhu dingin menjelang Puncak musim Kemarau di Bulan Juli-Agustus, terkadang bisa sampai September disebabkan oleh Angin Monsun Australia yang bertiup menuju Benua Asia melewati Wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih rendah (dingin)," kata Guswanto saat dikonfirmasi, Selasa (16/7/2024).

Guswanto menjelaskan, angin monsun Australia itu bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya. Hal itu, menyebabkan sejumlah wilayah di Indonesia terasa lebih dingin dibandingkan biasanya.

"Mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama Wilayah Bagian Selatan Khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa lebih dingin, orang Jawa menyebutnya Mbedhidhing," ujar Guswanto.

"Wilayah di Pulau Jawa yg terasa lebih dingin adalah Pegunungan Bromo (Wilayah Bromo,Tengger dan Semeru), Pegunungan Sindoro-Sumbing (Kota Wonosobo dan Temanggung) dan Wilayah Lembang Bandung," sambungnya.

Guswanto merincikan sejumlah penyebab suhu di Pulau Jawa lebih dingin dari biasanya. Selain karena adanya angin monsun timur Australia, kata dia, faktor geografis dan topografis di Indonesia juga menjadi sebab udara jadi lebih dingin.

"Wilayah Jawa memiliki banyak pegunungan dan dataran tinggi. Saat angin monsun timur bergerak melintasi wilayah ini, udara dingin terperangkap dan mengakibatkan suhu yang lebih rendah terutama di malam hari dan pagi hari," urai Guswanto.

Kemudian, kata Guswanto, posisi matahari pada bulan ini juga berada di belahan bumi utara. Hal ini, dikabarkan dia, mengakibatkan Indonesia menerima lebih sedikit sinar matahari langsung, sehingga suhu udara menjadi lebih rendah.

Faktor penyebab lainnya yakni, musim kemarau yang biasanya diiringi dengan rendahnya kelembaban udara. Di mana, Indonesia saat ini sedang musim kemarau. Kata Guswanto, udara yang kering cenderung mendingin lebih cepat pada malam hari, menyebabkan suhu yang lebih dingin di pagi hari.

"Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan wilayah Jawa mengalami suhu yang lebih dingin pada bulan Juli dan Agustus," pungkasnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement