MALANG - Perempuan di Pakis Malang yang tewas diduga dirampok sempat menemui seorang tamu. Tamu perempuan itu disebut para tetangga datang pada Selasa pagi (16/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketua RT 3 Fresio Sudarmawan membenarkan pengakuan beberapa tetangga yang sempat melihat ada tamu perempuan di rumahnya. Bahkan tamu itu sempat menunggu di depan rumah, sampai korban pulang dari tempat kerjanya.
"Tetangga itu sempat ketemu dengan tamu perempuan itu. Terus kan ditanya nunggu siapa, ditawari duduk di teras (rumah tetangganya), katanya sudah WA-an sama Bu Suni (korbannya)," ucap Fresio Sudarmawan, ditemui MNC Portal di lokasi kejadian, pada Selasa malam.
Tetangga juga sempat menaruh curiga karena Suni yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di daerah Ampeldento, Kecamatan Pakis, biasanya pulang di atas jam 12, ini pulang lebih awal.
"Ini nggak biasa, kok ini pulang jam 10, ternyata ada temannya, tapi teman apa nggak tahu. Beliau ini sehari-hari tinggal berdua sama suami, anaknya satu kerja di Jakarta," kata dia.
Bahkan kata Fresio, teman korban ini sempat beberapa kali bertamu ke rumah Suni. Hal ini yang membuatnya sempat menegur Suni beberapa hari sebelumnya, agar meminta fotokopi KTP atau kartu keluarga (KK), agar berjaga-jaga dari kejadian yang tidak diinginkan.
"Pernah saya bilang ke temannya (korban), kalau ke sini bawa fotokopi KTP atau KK, lapor ke saya. Soalnya sempat Bu Suni ini bilang ke temannya ini nginap sini saja nggak apa-apa, tapi sama temannya itu dibilangin punya anak, anaknya sendirian di rumah. Jadi sempat ada rencana mau nginap," jelasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menyatakan, masih mengumpulkan segala bukti-bukti yang ada, termasuk keterangan tetangga perihal adanya tamu sebelum Suni ditemukan tewas di kamar depan rumahnya.
"(Perihal tamu perempuan) Semua informasi masih kita dalami. Kami mohon doa agar segera bisa kamu ungkap," kata Gandha Syah Hidayat, usai olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pihaknya juga masih mengumpulkan bukti-bukti dugaan adanya perampokan sebagaimana pengakuan beberapa tetangga, perihal adanya barang berharga Suni berupa dompet, handphone, dan sepeda motor, yang hilang. Pengecekan juga dilakukan ke jenazah korban yang mengalami luka di bagian kepala.
"Barang yang hilang masih kita lakukan pengecekan dengan keluarga. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab kematian kita lakukan visum atau autopsi di rumah sakit," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sesosok jenazah perempuan bernama Suni, berusia 48 tahun ditemukan tewas oleh suaminya bernana Juwanto. Korban ditemukan tewas pada Selasa sore (16/7/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, usai suaminya pulang kerja.
Alhasil suami korban langsung histeris yang membuat warga berdatangan. Hal ini membuat warga terkejut hingga akhirnya melaporkan ke perangkat lingkungan diteruskan ke aparat kepolisian. Informasi dari saksi mata dan warga, beberapa barang berharga korban berupa dompet, handphone, dan sepeda motornya juga hilang.
Proses evakuasi jenazah pun berlangsung dramatis, keluarga korban tampak histeris ketika korban dibawa dengan ambulan, sekitar pukul 20.00 WIB. Kepolisian sendiri melakukan identifikasi dan olah TKP sejak Selasa petang hingga malam hari.
(Khafid Mardiyansyah)