5 Negara Bagian AS dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi, Ada Ibu Kota Washington
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) merupakan negara federal yang terbagi menjadi lima puluh negara bagian. Masing-masing wilayahnya memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri.
Sejumlah wilayah di AS terkenal berbahaya dan memiliki angka kriminalitas tinggi. Kejahatan yang terjadi termasuk kekerasan, pembunuhan, pencurian, perampokan, dan kekerasan seksual.
Dikutip dari U.S. News, berikut adalah daftar lima negara bagian AS dengan tingkat kriminalitas tertinggi.
1. New Mexico
Di urutan pertama negara bagian AS dengan tingkat kejahatan tertinggi ditempati New Mexico. Albuquerque ibu kota New Mexico, dikenal sebagai salah satu kota paling berbahaya di negara bagian ini.
Laporan mencatat pada tahun 2024 kasus kekerasan mencapai 780 per 100 ribu orang, dan kasus perampokan dan pencurian sebesar 2,984 per 100 ribu orang.
2. Louisiana
Meski angka kejahatan menurun secara signifikan, wilayah dengan jumlah penduduk 4,7 juta jiwa ini masuk dalam urutan kedua negara bagian AS dengan tingkat kejahatan tertinggi.
Pada tahun 2024 Louisiana mencatat kasus kekerasan dan pembunuhan sebesar 629 kasus per 100 ribu orang, dan kasus perampokan dan pencurian sebesar 2,748 per 100 ribu orang.
3. Colorado
Colorado masuk dalam urutan ketiga negara bagian amerika dengan tingkat kejahatan tertinggi.
Wilayah dengan populasi lebih dari 5,8 juta jiwa ini mencatat angka kekerasan sebesar 492 kasus per 100 ribu orang, dan kasus perampokan dan pencurian sebesar 3148 per 100 ribu orang.
4. Arkansas
Dengan populasi lebih dari 3 juta jiwa, Arkansas mencatat tingkat kejahatan kekerasan sebesar 645 kasus per 100 ribu orang. Angka tersebut terdiri dari kejahatan pembunuhan, perampokan, dan pemerkosaan.
Kasus lainnya berupa perampokan dan pencurian, sebesar 2452 kasus per 100 ribu orang.
5. Washington
Per Juli 2024 tingkat kriminalitas di Washington mencapai 15,247 kasus. 1.945 kasus yang terjadi merupakan kasus kekerasan dan pembunuhan, dan 13.302 merupakan kasus perampokan.
Meski tergolong tinggi, angka tersebut merupakan penurunan dari total kasus di tahun 2023 yang mencapai 18.643 kasus.
(Susi Susanti)
