Bahan bakar solar dan minyak kental dari kapal tersebut mencemari perairan dan pantai di sepanjang pesisir provinsi Oriental Mindoro, sehingga menghancurkan industri perikanan dan pariwisata.
Minyak tersebut tersebar di ratusan kilometer perairan yang terkenal memiliki kehidupan laut paling beragam di dunia.
Ribuan nelayan diperintahkan untuk tetap berada di pantai sampai mereka dapat menangkap ikan dengan aman, dan berenang juga dilarang.
Pada tahun 2006, sebuah kapal tanker tenggelam di pulau tengah Guimaras dan menumpahkan puluhan ribu galon minyak yang menghancurkan cagar alam laut, merusak wilayah penangkapan ikan setempat, dan menutupi sebagian garis pantai dengan lumpur hitam.
(Susi Susanti)