KERAJAAN KELING konon muncul usai Kerajaan Majapahit mulai berangsur-angsur mengalami kemunduran. Bahkan kerajaan ini di beberapa sumber referensi disebut pernah berperang dengan Majapahit, yang mulai meredup.
Prasasti Padukuhan Duku menguraikan bahwa Sang Munggwing Jinggan yang konon penguasa Keling berperang melawan Majapahit. Tapi siapa sosoknya hingga sekarang belum diketahui siapa sebenarnya yang dimaksud dengan Sang Munggwing Jinggan.
Prasasti itu juga menyebutkan, bahwa Sri Brahmaraja Genggadhara atas jasa-jasanya kepada Sang Munggwing Jinggan dalam perang melawan Majapahit menerima anugerah tanah di desa Petak. Prasasti Padukuhan Duku ditemukan di desa Kembang Sore di daerah Keling. Ternyata bahwa anugerah tanah itu perlu disahkan oleh Bhatara Keling atau penguasa Keling.
Dikutip dari "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", tulisan sejarawan Prof. Slamet Muljana, prasasti itu juga menyatakan bahwa penguasa yang pertama kali mengesahkan anugerah tanah di desa Petak kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara ialah Bhatara Prabhu Sang Mokta ri Amreta wisesalaya. Demikianlah Bhatara Prabhu Sang Mokta Amretawisesalaya itu ialah raja yang menguasai Kerajaan Keling.