Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Donald Trump Tampil Tanpa Perban di Telinga Pertama Kalinya Usai Penembakan

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Sabtu, 27 Juli 2024 |04:33 WIB
Donald Trump Tampil Tanpa Perban di Telinga Pertama Kalinya Usai Penembakan
Donald Trump tampil tanpa perban di telinga pertama kalinya usai penembakan (Foto : Daylimail)
A
A
A

Selama pertemuan di Mar-a-Lago, Netanyahu dan Trump berbicara tentang perjanjian perdamaian Timur Tengah yang dibuat mantan presiden tersebut, Perjanjian Abraham, program nuklir Iran dan pemberantasan anti-Semitisme di AS. 

Pengungkapan telinga ini terjadi pada hari yang sama ketika dokter Trump, Dr. Ronny Jackson, memberikan informasi penting mengenai pemulihan presiden.

Ronny Jackson, yang juga anggota Kongres Partai Republik dari Texas, merilis surat pada hari Jumat yang mengatakan 'sama sekali tidak ada bukti' bahwa dia terkena 'apa pun selain peluru.'

“Saya ingin meyakinkan rakyat Amerika dan seluruh dunia, bahwa Presiden Trump baik-baik saja,” tambah mantan kepala dokter Gedung Putih Trump.

Kepastian Jackson bahwa presiden ke-45 itu terkena peluru, bukan kaca atau pecahan peluru, merupakan teguran langsung terhadap saran Direktur FBI Christopher Wray awal pekan ini bahwa badan tersebut masih menyelidiki penyebab pendarahan di telinga kanan Trump. 

Wray memicu keributan pada hari Rabu ketika dia bersaksi kepada anggota parlemen di Capitol Hill bahwa masih ada 'beberapa pertanyaan' tentang apakah mantan presiden itu terkena peluru atau pecahan peluru. 

"Jelas bagi semua orang bahwa Presiden Trump selamat dari upaya pembunuhan hanya beberapa milimeter, karena peluru percobaan pembunuh tersebut merobek bagian atas telinganya," tulis Senator Lindsey Graham, R-S.C., kepada Wray dalam surat yang dikirim pada, Jumat. 

"Sebagai pimpinan FBI, Anda tidak boleh membuat kebingungan mengenai hal-hal seperti itu, karena hal ini akan semakin melemahkan kredibilitas lembaga tersebut di mata jutaan orang Amerika. Harap segera perbaiki pernyataan ini," sambungnya.

Kini FBI ingin mempertanyakan Donald Trump tentang pengalaman mendekati kematiannya ketika dia selamat dari upaya pembunuhan awal bulan ini.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement