Zambada dan Guzman Lopez menghadapi berbagai tuduhan di AS "atas tuduhan memimpin operasi kriminal kartel tersebut, termasuk jaringan produksi dan perdagangan fentanil yang mematikan," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.
Penangkapan Guzman Lopez pertama kali dilaporkan oleh Reuters, sebelum pernyataan Departemen Kehakiman yang mengonfirmasi bahwa mereka ditahan di El Paso.
Seorang pekerja di bandara Santa Teresa, dekat El Paso, pada Kamis sore mengatakan kepada Reuters bahwa ia melihat pesawat Beechcraft King Air mendarat di landasan pacu, tempat agen federal sudah menunggu.
"Dua orang turun dari pesawat ... dan dengan tenang ditahan," kata pria itu, yang menolak menyebutkan namanya karena khawatir akan keselamatannya.
"Kelihatannya seperti hal yang cukup tenang dan teratur," imbuhnya.
Pihak berwenang AS telah menyiapkan hadiah sebesar USD15 juta untuk penangkapan Zambada, sementara ada hadiah sebesar USD5 juta untuk Guzman Lopez.
Kartel Sinaloa menyelundupkan narkoba ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan merupakan salah satu dari dua kelompok kejahatan terorganisasi paling kuat di Meksiko, menurut pihak berwenang AS.
Putra-putra Zambada dan El Chapo berasal dari dua generasi pengedar yang berbeda, dengan gaya yang berbeda pula.
Zambada dikenal sebagai bandar narkoba "old-school", yang menghindari sorotan dan beroperasi dalam kegelapan. Sebaliknya, putra-putra El Chapo memiliki reputasi sebagai bandar narkoba yang mencolok yang menarik perhatian saat mereka naik pangkat dalam kartel.