Maskapai penerbangan Timur Tengah Lebanon mengatakan bahwa mereka menunda kedatangan beberapa penerbangan Minggu (28/7/2024) malam hingga Senin (29/7/2024) pagi, tanpa menyebutkan alasannya.
Seperti diketahui, pasukan Israel telah saling tembak selama berbulan-bulan dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, tetapi kedua belah pihak tampaknya menghindari eskalasi yang dapat menyebabkan perang habis-habisan, yang berpotensi menyeret kekuatan lain termasuk Amerika Serikat dan Iran.
Namun, serangan yang terjadi pada Sabtu (27/7/2024) mengancam akan mengubah kebuntuan menjadi fase yang lebih berbahaya. Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pengekangan maksimal dari kedua belah pihak, memperingatkan bahwa eskalasi dapat menenggelamkan seluruh wilayah dalam bencana yang tak terbayangkan.
(Susi Susanti)