Lai mengatakan pulau tersebut memiliki rencana aksi terperinci jika terjadi invasi dari Tiongkok, dan memuji pelaksanaan latihan pertempuran nyata tanpa naskah pada awal bulan ini untuk meningkatkan kekuatan pertahanannya.
Namun dia menegaskan bahwa hal ini bukanlah hasil yang diinginkan Taiwan. “Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan berkaitan erat dengan demokrasi global, perdamaian dan kemakmuran,” katanya.
“Taiwan akan melakukan segala upaya untuk bekerja sama dengan mitra-mitra demokratisnya untuk membangun ‘payung demokrasi’ guna melindungi negara-negara mitra demokratis dari ancaman ekspansi otoriter,” ujarnya pada pertemuan para anggota parlemen, jurnalis, dan analis.
Pada Senin (29/7/2024), sebelum diskusi dimulai, Kementerian Luar Negeri Taiwan menjamu para anggota parlemen yang berkunjung dalam tur diplomatik di pulau tersebut. Ini menjadi sebuah perjalanan yang diselingi oleh Tiongkok yang mengirimkan setidaknya selusin pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan.
(Susi Susanti)