PENEMUAN kerangka manusia di Perumahan Tanimuya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin 29 Juli 2024 menggegerkan warga. Keduanya diketahui sebagai ibu dan anak bernama Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24). Ternyata sebelum meninggal, korban sempat menulis surat berisi pesan tersentuh. Apa isinya?
Mayat Indah Hayati dan anaknya Elia Imanuel ditemukan ditemukan terbaring di dua kasur berbeda dalam satu kamar tidur. Kondisi tubuhnya sudah tak utuh alias tinggal kerangka.
Berikut fakta-fakta penemuan jasad ibu dan anak yang jadi kerangka di Bandung Barat :
Ditemukan suami
Kapolsek Padalarang AKP Kusman mengatakan bahwa penemuan mayat tersebut berawal dari Mudjoyo Djandra, mantan suami Indah yang ingin mengambil barang di rumah tersebut setelah keduanya sekian lama terpisah. Namun pintu rumah digebok.
Mudjoyo lalu meminta bantuan tetangga untuk menjebol pintu. Setelah masuk alangkah kagetnya mereka menemukan Indah dan Elia sudah meninggal dunia, jadi kerangka.
Indah dan Mudjoyo pisah lama
Mudjoyo dan Indah ternyata sudah bercerai sejak delapan tahun lalu. Keduanya lama berpisah dan tidak berkomunikasi. Kondisi itu diduga membuat Indah dan anaknya depresi.
Mengurung diri sampai tewas
AKP Kusmawan mengatakan bahwa berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Cimahi, dugaan awal Indah dan anaknya meninggal karena mengunci diri. Keduanya sudah lama tidak komunikasi dengan warga termasuk dengan suaminya yang tinggal di Cirebon.
Tapi, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, polisi masih menyelidikinya.
Isi surat terakhir dari korban
Saat mengolah TKP, polisi menemukan sepucuk surat dari Elia Imanuel Putra yang ditujukan kepada ayahnya, Mudjoyo Tjandra. Begini isinya.
"Surat untuk Mudjoyo, kalau buat janji jangan buat janji kalau gak bisa nepatin janji, Aku mau sekolah katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta. Akan kubawa sampai mati semua janji manismu!"
"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita-cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah."
Dalam pesan yang ditemukan tersebut, Elia juga meminta maaf kepada ayahnya karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna.
"Maafkan aku tidak bisa jadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna," tulisnya.