BEIRUT - Di pinggiran selatan Beirut di Dahiya, basis Hizbullah, kerumunan besar yang mengenakan pakaian hitam menghadiri pemakaman Fuad Shukr. Shukr adalah seorang komandan senior milisi dan gerakan politik Lebanon yang kuat, dan anggota paling terkenal yang dibunuh oleh Israel selama permusuhan saat ini.
Mereka membawa plakat bergambar wajah Shukr, melambaikan bendera Hizbullah kuning-hijau, dan meneriakkan beberapa slogan kelompok itu, terkadang sambil mengepalkan tangan ke udara.
Menurut militer Israel, Shukr berada di balik serangan rudal yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024) lalu. Hizbullah membantah terlibat, meskipun awalnya mengklaim serangan terhadap pangkalan militer di dekatnya, yang memunculkan kemungkinan bahwa rudal itu meleset dari sasaran yang dituju.
Shukr, yang juga dikenal sebagai al-Hajj Mohsin, disebut-sebut sebagai penasihat dekat Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang berpengaruh dan sudah lama berkuasa.
Saat orang-orang berkumpul, Nasrallah menyampaikan pidato di televisi yang disaksikan dengan saksama untuk mencari indikasi apa pun mengenai kemungkinan langkah Hizbullah selanjutnya.
“Konflik dengan Israel telah memasuki fase baru,” katanya, berbicara dari lokasi rahasia, seperti yang selalu dilakukannya demi alasan keamanan.
“Musuh harus menunggu respons yang tak terelakkan karena telah melewati garis merah,” tambahnya.
Dia mengatakan reaksi tersebut akan sepadan dengan serangan Israel terhadap bangunan sipil.