Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pangeran Diponegoro, Anak dari Seorang Selir yang Berani Kobarkan Perang Jawa

Rina Anggraeni , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |08:13 WIB
Kisah Pangeran Diponegoro, Anak dari Seorang Selir yang Berani Kobarkan Perang Jawa
Kisah Pangeran Diponegoro, Anak dari Seorang Selir yang Berani Kobarkan Perang Jawa (Foto: Istimewa)
A
A
A

Setelah tiga tahun menikah, ia memilih untuk bercerai dan memutuskan untuk menikah lagi pada tahun 1808 dengan R.A Retnadewati, seorang Putri Kiai di selatan Yogyakarta. Hal ini dikarenakan istri pertamanya, Ayu Retno Madubrongto meninggal dunia saat Pangeran Diponegoro tinggal di Tegalejo.

Pada tahun 1810, Pangeran Diponegoro menikah dengan Raden Ayu Citrawati, putri dari Raden Tumenggun Ranga Parwirasentika dan salah satu istri selirnya.

Namun tak lama setelah melahirkan anak pertama mereka, Raden Mas Singlong, istrinya meninggal dalam kerusuhan Madiun.

Kelima, Bapak Pangeran Diponegoro menikah pada tahun 1814 dengan Raden Ayu Maduretno, putri dari Raden Rangga Prawiradiljo III, dan Rati Maderetna, putri dari Hamenkubowono II. Istrinya diangkat menjadi permaisuri pada tahun 1828 dengan gelar Kanjeng Ratu Kedaton I.

Namun,  Pangeran Diponegoro naik tahta sebagai Sultan Abdulhamid pada tahun 1828, ia menikah untuk keenam kalinya dengan Raden Ayu Retnoningrum, putri dari Pangeran Penengah atau Dipawiyana II.

Pangeran Diponegoro kemudian memutuskan untuk menikah lagi untuk ketujuh kalinya dengan Raden Ayu Retnangsih.

Ia adalah putri dari Raden Tumenggun Sumaprawila, bupati Jipang Kepadhangan, dan pernikahan kedelapannya dengan R.A. Letnakumara, putri Kiai Gul Kasongan.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement