Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ukraina Tegaskan Tak Minat Duduki Rusia Meski Gencar Luncurkan Serangan Lintas Batas

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 19 Agustus 2024 |07:01 WIB
Ukraina Tegaskan Tak Minat Duduki Rusia Meski Gencar Luncurkan Serangan Lintas Batas
Ukraina menegaskan tidak tertarik untuk menduduki Rusia meski pihaknya terus melaakukan serangan lintas batas di beberapa wilayah (Foto: AP)
A
A
A

UKRAINAUkraina menegaskan tidak tertarik untuk menduduki Rusia meski pihaknya terus melaakukan serangan lintas batas di beberapa wilayah. Mykhaylo Podolyak, seorang penasihat Presiden Zelensky, mengatakan pihaknya tetapi ingin membujuk Rusia untuk berunding.

Saat Ukraina bergerak lebih jauh ke wilayah Rusia bagian barat, pasukan Rusia juga memperoleh keuntungan di wilayah timur Ukraina dan telah mengklaim sejumlah desa dalam beberapa minggu terakhir.

Moskow menyebut serangan itu sebagai provokasi besar dan berjanji untuk membalas dengan respons yang pantas. Hal itu terjadi saat kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa situasi keselamatan nuklir di pabrik listrik Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia memburuk, menyusul serangan pesawat nirawak di dekat batas lokasi.

Rafael Grossi, kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengatakan bahwa ia tetap sangat khawatir dan menyerukan penahanan diri maksimum dari semua pihak untuk melindungi pabrik tersebut.

Badan tersebut mengatakan dampak serangan itu terjadi di jalan tepat di luar fasilitas , dekat dengan kolam penyiram air penting dan sekitar 100 m dari satu-satunya saluran tegangan tinggi yang tersisa.

Pembangkit itu direbut oleh pasukan Rusia di awal perang dan telah diserang berulang kali, yang mana kedua belah pihak saling menyalahkan.

Minggu lalu, Kyiv dan Moskow saling menyalahkan setelah kebakaran terjadi di salah satu menara pendingin pembangkit itu. IAEA tidak mengatakan siapa yang melakukan serangan pada Sabtu (17/8/2024), tetapi timnya yang ditempatkan di Zaporizhzhia mengatakan kerusakan itu tampaknya disebabkan oleh pesawat nirawak yang membawa bahan peledak.

 

"Tim telah mendengar ledakan yang sering terjadi, tembakan senapan mesin berat dan senapan berulang kali, serta artileri pada berbagai jarak dari pembangkit itu," kata badan itu dalam sebuah pernyataan.

Pembangkit itu tidak menghasilkan listrik selama lebih dari dua tahun dan keenam reaktor telah dimatikan secara dingin sejak April.

Rusia melancarkan invasi skala penuh ke tetangganya pada Februari 2022 dan baru-baru ini membuat kemajuan yang lambat dalam merebut lebih banyak wilayah di Ukraina timur.

Namun, mereka terkejut ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah Kursk, tempat mereka telah mengonsolidasikan posisi selama hampir dua minggu.

Ribuan warga Rusia telah dievakuasi dari daerah itu. Ini adalah pertama kalinya pasukan asing berada di tanah Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement