Selanjutnya Dansatgas menambahkan, pihaknya juga mengajak sejumlah mahasiswa untuk turun ke desa dan berbaur dengan masyarakat.
Salah seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Afdal Zikri sangat senang bisa berkolaborasi dengan TNI.
"Ketika TNI turun ke masyarakat, pasti dengan senang hati menyambut TNI, apalagi TNI memberi bantuan melalui program TMMD, baik fisik dan nonfisik," tuturnya.
Pihaknya selalu mendukung kinerja TNI dalam membangun desa-desa yang terpencil, terisolir dan jauh dari perkotaan.
"Kami juga mahasiswa selalu mendukung dan bangga bisa berkolaborasi dengan TNI, bisa membantu tenaga dan pikiran untuk kemajuan desa," imbuh Zikri.
Jalan TMMD Sepanjang 4,6 Km Tembus ke Jalan Tol Baleno
Pj Bupati Muarojambi, Raden Najmi mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten Muarojambi, melalui APBD Tahun Anggaran 2024 telah mengalokasikan dana pada pos belanja hibah yang digunakan untuk program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 121 Kodim 0415/Jambi.
Setidaknya, ada tiga desa di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, yakni Desa Sukamaju, Desa Muaro Sebapo dan Desa Pondok Meja merasakan program dari TNI Angkatan Darat.
"Selain untuk memperlancar perekonomian warga, peningkatan infrastruktur perdesaan melalui pembangunan jalan baru nantinya bisa mengurai kemacetan pada pintu keluar tol dan konektivitas daerah-daerah sekitar tol," ungkapnya.
Raden Najmi menerangkan, jalan TMMD sepanjang 4,6 kilometer tersebut juga dapat mempercepat dalam pengiriman pupuk maupun penjualan hasil kebun dan hasil bumi lainnya.
Disamping itu, katanya, juga untuk memperluas wilayah permukiman baru yang terletak di Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong menuju Desa Pondok Meja dan Suka Maju.
"Dengan adanya program TMMD ini bisa mensejahterakan masyarakat di desa-desa terpencil," harap Pj Bupati.
Salah seorang warga RT 05, Desa Muaro Sebapo, Saryono mengucapkan rasa syukur lantaran pada program TMMD ke 121 Kodim 0415/Jambi bisa melakukan pembukaan jalan penghubung 3 desa.
"Kita sangat bersyukur karena telah dilakukan pembukaan jalan. Karena sebelumnya untuk menuju desa lain harus menempuh jarak hingga belasan kilo meter," ungkapnya.
Selain itu juga, jalan ini nantinya digunakan untuk menjual hasil tani diperkebunan yang masyarakat miliki.
"Sebelumnya kita menempuh 15-20 kilometer untuk menjual hasil tani. Kini dengan adanya jalan TMMD bisa memangkas jalan hingga 10 kilometer. Jadi ongkos transportasi bisa ditekan dan pendapatan semakin bertambah," jelasnya.
Sekretaris Desa Sukamaju, Hambali menjelaskan, rata-rata masyarakat di Desa Sukamaju ini berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan karet serta peternak ikan.