PAKISTAN - Pakistan meluncurkan sistem roket peluncur ganda berpemandu (G-MLRS) barunya, Fatah-II, pada tanggal 27 Desember 2023. Fatah-II merupakan penerus Fatah-I dan merupakan pendatang baru dalam paket serangan konvensional Pakistan.
Dilansir dari The Diplomat, Fatah-II berbeda dari pendahulunya karena jangkauannya yang jauh dan presisi yang ditingkatkan. Roket ini dimaksudkan untuk mendiversifikasi opsi penargetan konvensional bagi Pakistan dengan memungkinkannya melakukan serangan presisi jauh ke wilayah India terhadap berbagai target dengan berbagai jenis hulu ledak konvensional.
Pengembangan Fatah-II terjadi sebagai respons terhadap doktrin perang terbatas India dan dimaksudkan untuk memastikan kemampuan Pakistan untuk membalas dengan presisi bedah. Fatah-II bukanlah sistem baru, tetapi tambahan bagi klub G-MLRS yang sudah ada di seluruh dunia. Contohnya termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 milik Amerika Serikat dan seri roket Weishi milik Tiongkok.
Fatah-II tampaknya merupakan G-MLRS dua putaran, berdasarkan video yang dirilis oleh sayap media militer Pakistan. Roket tersebut dilengkapi dengan avionik canggih, sistem navigasi canggih, dan lintasan penerbangan yang unik, menurut siaran pers resmi. Roket tersebut dapat secara efektif menyerang target musuh dalam jarak 400 km, dengan kemungkinan kesalahan melingkar (CEP) kurang dari 10 meter. Menurut sumber berita Pakistan, peningkatan presisi tersebut merupakan hasil dari penggunaan kombinasi sistem navigasi inersia dan satelit.
Fatah-II memberikan keuntungan lebih bagi Pakistan karena biaya produksi dan operasionalnya rendah dibandingkan dengan sistem sensitif seperti SRBM. Rudal balistik memiliki biaya perawatan dan operasional yang tinggi dan memerlukan lokasi penyimpanan dan staf terpisah untuk merawatnya, sementara Fatah-II dapat dengan mudah dipadukan dengan armada MLRS. Selain itu, waktu respons sensor ke penembak Fatah-II jauh lebih singkat, menjadikannya pilihan yang lebih disukai bagi komandan operasional.
Selain itu, jangkauan Fatah-II yang diperpanjang hingga 400 km memungkinkannya untuk menghancurkan sistem pertahanan udara jarak jauh strategis musuh yang ditempatkan di belakang. Misalnya, sistem ini bahkan dapat menghancurkan target bergerak seperti sistem pertahanan udara S-400 yang dapat dengan cepat berpindah dari satu lokasi penembakan ke lokasi lainnya.