Seluruh penumpang berhasil diselamatkan dan diidentifikasi oleh tim Untung Suroso.
Tak hanya itu, dalam proses evakuasi, Suroso harus bertindak cepat ketika salah satu penumpang memberi tahu bahwa ada seorang teroris yang berusaha berbaur dengan penumpang lainnya.
Untung Suroso menembak kaki teroris tersebut untuk melumpuhkannya. “Saya tembak kakinya supaya dia cacat, sehingga itu menjadi peringatan. Tapi ternyata dia mati karena kehabisan darah,” cerita Suroso.
Para teroris yang terlibat dalam pembajakan tersebut merupakan bagian dari kelompok Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang. Mereka menuntut pembebasan 80 anggota kelompok mereka dan meminta uang USD1,5 juta, pengusiran warga negara Israel dari Indonesia, dan pencopotan Wakil Presiden Adam Malik.
Operasi Woyla, yang berlangsung dalam hitungan menit, menjadi salah satu bukti nyata bahwa pasukan Kopassus siap menghadapi situasi terberat sekalipun dengan ketepatan dan keberanian luar biasa berkat keberanian mereka.
(Angkasa Yudhistira)