JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menceritakan bahwa dirinya sempat menelepon Anies Baswedan, sebelum ia ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Saya sempat telepon Anies saat Sabtu (24 Agustus), saat Anies ke DPD Jakarta, waktu itu ketua DPD yang menghubungkan, saya bilang ke beliau "bismillah ya mas", ya bismillah bisa macam-macam artinya, karena saya tidak pernah punya pikiran sama sekali untuk mencalonkan diri," kata Pramono dalam obrolan di Mata Najwa.
Menurut Pram, secara pribadi, ia memang dekat dengan Anies Baswedan. Banyak perjalanan hidupnya dilalui bersama Anies, termasuk saat keduanya masuk ke jajaran menteri Kabinet Jokowi di periode pertama.
"Biar bagaimana pun saya secara pribadi dekat dengan Anies, karena beliau pernah dalam satu pemerintahan dengan pak Jokowi lalu kemudian enggak, jadi secara komunikasi saya ke Anies gak pernah berubah, hubungan kami juga dekat, bahkan ketika anak saya lahir, mas Anies yang ikut nungguin," katanya.
Tak sampai di situ, ia bahkan sempat menelepon Anies sebelum mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta. Dia mengaku mendiskusikan banyak hal bersama Anies Baswedan.
"Tadi pagi pun (Rabu 28 Agustus) saya menelepon Anies, jadi mas Anies ini sebenarnya harus diakui bisa menjembatani dua kubu yakni nasionalisme dan islam, itu diskusi kami, bahwa pikiran dan diskusi itu ada," katanya.
Sebelumnya, Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Menariknya, perjalanan pasangan yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) ini menuju ke KPUD Jakarta dengan mengendarai opelet yang menjadi ikon sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'.
(Khafid Mardiyansyah)