YERUSALEM - Aksi protes melanda Israel pada Minggu (1/9/2024). Massa yang diperkirakan oleh media Israel berjumlah hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lain.
Mereka menuntut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu berbuat lebih banyak untuk membawa pulang 101 sandera yang tersisa. Para demonstran merasa frustasi karena Netanyahu dianggap gagal mengamankan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan tawanan Israel. Israel memperkirakan sekitar sepertiga dari mereka tewas.
Para pemimpin buruh mendesak para pekerja untuk melakukan pemogokan umum satu hari pada Senin (2/9/2024). Setelah ditelisik, ternyata penyebab mereka berdemo karena tewasnya enam sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
Militer Israel mengumumkan penemuan jenazah dari sebuah terowongan di kota Rafah di Gaza selatan, saat kampanye vaksinasi polio dimulai di wilayah Palestina yang hancur akibat perang dan kekerasan berkobar di Tepi Barat yang diduduki.
Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan, jenazah sandera yag meninggal yakni Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Ori Danino telah dikembalikan ke Israel.
Pemeriksaan forensik menetapkan bahwa mereka dibunuh oleh teroris Hamas dengan sejumlah tembakan dari jarak dekat 48 hingga 72 jam sebelumnya.