Saat itu, cobaan beratnya telah menjadi berita utama di seluruh dunia. Setelah mendengar kisah Adetshina, penyelenggara Miss Universe Nigeria mengundangnya untuk berpartisipasi dalam kontes mereka.
Mereka mengatakan bahwa ia akan dapat mewakili tanah kelahiran ayahnya di panggung internasional. Setelah memenangkan kontes pada hari Sabtu, Adetshina akan mewakili Nigeria di kompetisi Miss Universe bulan November.
Keberhasilannya pun telah dirayakan di media sosial. "Kisah Anda inspiratif - Anda lebih kuat dari yang Anda kira dan kami mencintaimu, saudari Afrika kami," tulis seorang wanita Afrika Selatan di Instagram.
"Percayalah, kami orang Nigeria bangga padanya. Ia adalah saudari kami sendiri, seorang gadis yang sangat cerdas dan pintar, darah Nigeria mengalir dalam nadinya,” tulis warganet lainnya.
Namun, yang lain menuduh kontes tersebut "dicurangi" demi keuntungan Adetshina. Tuduhan ini tidak ditanggapi oleh penyelenggara Miss Nigeria.
"Ia tidak pantas," kata seorang pengguna Instagram.
"Dia tidak pernah tinggal di Nigeria dan hanya diundang untuk berkompetisi setelah delegasi terakhir dipilih. Dia tiba di Nigeria untuk pertama kalinya setelah 20 tahun minggu lalu, hanya untuk diberi mahkota kami. Organisasi ini berbau bias belaka,” ungkap warganet lainnya.
"Sejujurnya Anda menang karena kasihan, merasa sangat kasihan pada kontestan lain yang sudah ada di sana jauh sebelum Anda datang,” tulis warganet lainnya.
Pada kontes Miss Universe pada November tahun lalu, saingan mahasiswa hukum tersebut adalah Mia le Roux, yang memenangkan kompetisi Miss Afrika Selatan tahun ini setelah Adetshina mengundurkan diri. Le Roux menjadi wanita tuna rungu pertama dalam sejarah yang memenangkan mahkota.
(Susi Susanti)