Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilunya Penjara Rusuh Tewaskan 129 Napi, Banyak yang Terinjak-injak, Diperkosa, hingga Mati Lemas

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 04 September 2024 |12:44 WIB
Pilunya Penjara Rusuh Tewaskan 129 Napi, Banyak yang Terinjak-injak, Diperkosa, hingga Mati Lemas
Lebih dari 120 napi tewas dalam upaya pelarian massal dari penjara terbesar di Republik Demokratik Kongo (Foto: AP)
A
A
A

RD KONGO - Lebih dari 120 narapidana atau napi tewas saat berusaha kabur dari penjara terbesar di Republik Demokratik (RD) Kongo. Kebanyakan dari mereka terinjak-injak, diperkosa hingga mati lemas akibat kerusuhan penjara.

Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan kekerasan terhadap penjara di negara Afrika tengah tersebut. Menteri Dalam Negeri Jacquemain Shabani Lukoo Bihango mengatakan kepada wartawan bahwa para tahanan mencoba melarikan diri secara massal dari Penjara Pusat Makala di ibu kota, Kinshasa, sekitar pukul 02.00 waktu setempat (9 malam ET) pada Senin (2/9/2024).

"Jumlah korban sementara adalah 129 orang, termasuk 24 orang yang ditembak setelah diberi peringatan. Yang lainnya meninggal karena terdesak, mati lemas, dan beberapa wanita diperkosa," kata Bihango. Ia menambahkan bahwa 59 orang sedang menerima perawatan medis.

Bihango mengadakan pertemuan krisis dinas pertahanan dan keamanan negara pada Selasa (3/9/2024) setelah menerima instruksi dari "hierarki senior" negara tersebut.

Dia mengatakan pemerintah merasa lega dengan ketenangan yang telah pulih. Dia juga menambahkan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut masih berlangsung.

Menurut laporan terbaru oleh Amnesty International, lebih dari 12.000 narapidana, sebagian besar tahanan praperadilan, ditahan di penjara Makala sebelum upaya pembobolan penjara tersebut meskipun fasilitas tersebut hanya dapat menampung 1.500 orang.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement