Netanyahu mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa Israel berada dalam pertempuran multi-front melawan poros kejahatan Iran yang berusaha menghancurkan.
"[Houthi] seharusnya sudah tahu sekarang bahwa kita harus membayar harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti kita," katanya.
"Siapa pun yang menyerang kami tidak akan lolos dari tangan kami,” lanjutnya.
"Hamas sudah mempelajari hal ini dalam tindakan tegas kami yang akan mengarah pada kehancurannya dan pembebasan semua sandera kami,” ujarnya.
Pasukan Israel melancarkan kampanye untuk menghancurkan Hamas setelah serangan 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 lainnya ke Gaza sebagai sandera.
Lebih dari 41.206 orang telah tewas di Gaza sejak kampanye dimulai, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Ini bukan pertama kalinya Houthi menyerang Israel. Pada bulan Juli, satu orang tewas dan delapan orang terluka setelah pesawat nirawak Houthi mendarat di Tel Aviv.
Sebelumnya, hampir semua rudal dan pesawat nirawak Houthi yang ditembakkan ke Israel telah dicegat dan tidak ada yang diketahui telah mencapai Tel Aviv.
Sebagai tanggapan, jet Israel menyerang kota Hodeidah di Yaman, yang menyebabkan kebakaran besar yang melanda salah satu fasilitas penyimpanan minyak terpenting di negara itu.
(Susi Susanti)