Terlepas dari langkah-langkah ini, kekhawatiran tetap ada. UBS baru-baru ini menurunkan perkiraannya untuk ekonomi China, dengan menyebut kemerosotan properti yang sedang berlangsung sebagai faktor utama. Bank investasi tersebut menurunkan proyeksi pertumbuhannya untuk tahun depan dari 4,6 persen menjadi 4 persen.
New World Development, pemain utama di pasar real estat Hong Kong, bersiap menghadapi kerugian pertamanya dalam dua dekade, dengan perkiraan kerugian mencapai HKD20 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir di Juni.
Kemunduran keuangan ini sebagian besar disebabkan kebijakan ketat Presiden Xi Jinping di pasar properti China, penarikan bisnis Barat, dan kenaikan suku bunga. Depresiasi renminbi semakin memperparah masalah tersebut, yang menyebabkan penurunan laba inti sebesar 23 persen. Saham perusahaan baru-baru ini mencapai titik terendah dalam 21 tahun, diperdagangkan sekitar HKD6,80.
Meski ada intervensi pemerintah yang bertujuan merevitalisasi sektor properti, seperti melonggarkan aturan hipotek dan memperkenalkan fasilitas "pinjaman ulang" senilai 300 miliar yuan, kekhawatiran tetap ada. UBS telah menurunkan perkiraan ekonominya untuk China, dengan menyebut kemerosotan properti yang berkepanjangan sebagai faktor signifikan, dan telah mengurangi proyeksi pertumbuhannya untuk tahun depan dari 4,6 persen menjadi 4 persen.
(Rahman Asmardika)