RIYADH – Arab Saudi menyatakan mendukung Lebanon dan menyerukan kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut. Hal ini diungkapkan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan beberapa saat yang lalu.
Kementerian luar negeri Saudi menyatakan telah mengamati peristiwa beberapa hari terakhir di Lebanon dengan kekhawatiran yang mendalam, meskipun tidak menyebutkan pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah akibat serangan Israel.
Kementerian tersebut juga meminta masyarakat internasional untuk bekerja melindungi keamanan regional dan meminimalkan konsekuensi kemanusiaan dari konflik tersebut.
Seperti diketahui, Israel melakukan perang habis-habisan menggempur Lebanon. Yang terbaru, serangan ini menewaskan Nasrallah.
Usai membunuh Nasrallah di Lebanon, Israel mengebom target-target Houthi di Yaman pada Minggu (29/9/2024) dalam konflik yang meningkat di Lebanon. Serangan ini semakin memperluas konfrontasinya dengan sekutu-sekutu Iran di wilayah tersebut.
Serangan udara di pelabuhan Hodeidah di Yaman merupakan respons terhadap serangan rudal Houthi terhadap Israel dalam beberapa hari terakhir, di tengah kekhawatiran bahwa pertempuran di Timur Tengah dapat lepas kendali dan menarik Iran serta sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS).
Kementerian kesehatan yang dipimpin Houthi mengatakan sedikitnya empat orang tewas dan 29 orang terluka.Serangan itu terjadi saat Israel menyerang lebih banyak target di Lebanon, tempat pembomannya yang semakin intensif selama dua minggu telah menewaskan sejumlah pemimpin tinggi Hizbullah dan mengusir ratusan ribu orang dari rumah mereka.
Israel pada Minggu (29/9/2024) berjanji untuk terus melancarkan serangannya. "Mereka telah kehilangan akal, dan kita perlu terus menyerang Hizbullah dengan keras," kata Kepala staf militer Israel Herzi Halevi.