2. Mengapa Iran menyerang Israel?
Garda Revolusi mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan salah satu komandan tertinggi dan pemimpin milisi yang didukung Iran di wilayah tersebut oleh Israel.
Garda Revolusi menyebutkan pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoshan di ibu kota Lebanon, Beirut, pada 27 September.
Garda Revolusi juga merujuk pada pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli. Meskipun Israel tidak mengakui berada di balik kematian Haniyeh, Israel secara luas diyakini bertanggung jawab.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, secara pribadi telah memberikan perintah untuk serangan rudal pada Selasa (1/10/2024).
Iran tidak mengakui hak Israel untuk eksis dan berupaya membasminya. Iran telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mendukung organisasi paramiliter yang menentang Israel.
Israel percaya bahwa Iran menimbulkan ancaman eksistensial dan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menjalankan operasi rahasia terhadap Teheran.
3. Bagaimana reaksi sekutu Israel?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel setelah serangan rudal tersebut, menggambarkannya sebagai hal yang kalah dan tidak efektif.
Ia telah memerintahkan pasukannya di wilayah tersebut untuk membantu pertahanan Israel dan menembak jatuh rudal Iran. Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kapal perusak Angkatan Laut AS telah menembakkan sekitar selusin pencegat terhadap rudal Iran yang menuju Israel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengonfirmasi beberapa pencegatan oleh AS, dan mengutuk tindakan agresi yang keterlaluan oleh Iran.
Menteri Pertahanan John Healey mengatakan pasukan Inggris telah memainkan peran mereka dalam upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut pada Selasa (1/10/2024) malam, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.