JAKARTA – Israel telah resmi meluncurkan invasi darat ke Lebanon untuk memerangi Hizbullah. Hal ini dimulai dengan dimulainya infiltrasi Tentara Zionis ke Lebanon Selatan.
Diketahui, ada sebanyak 120 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) MTF XXVIII-O/United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) TA 2023,. Prajurit itu terdiri dari 32 perwira, 51 bintara, dan 20 tamtama.
"Untuk pasukan kami yang ada di Lebanon masih melakukan tugas seperti biasa," katanya. "Alhamdullilah (kondisi) baik," ujar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, di Monas, Rabu, (2/10/2024).
Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), Brigjen TNI Yudha Airlangga mempunyai cerita sendiri saat bertugas di Lebanon.
Mantan Danpusdiklatpassus Kopassus ini menyelamatkan bocah Lebanon yang ditangkap tentara Israel, saat dirinya bergabung dalam Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A di wilayah Selatan Lebanon, yang sedang menengahi kelompok Hizbullah dengan Israel di Lebanon.
Melansir buku ‘Kopassus untuk Indonesia’ tulisan Iwan Santosa dan E.A Natanegara, saat itu pasukan Korps Baret Merah Kopassus sebagai pasukan PBB mengubah seorang prajurit tempur, menjadi pihak yang kerap mendapat sasaran kekerasan dan ancaman maut dari kelompok yang bertikai.
Yudha Airlangga yang saat itu masih berpangkat mayor, menceritakan pengalamannya menolong seorang bocah Lebanon yang ditangkap tentara Israel.
"Tentara Israel dengan brutal menangkap seorang bocah karena merusak pagar perbatasan Israel dengan Lebanon," ucap Yudha.