LONDON - Seorang pendaki asal Inggris yang hilang di Himalaya, telah berbicara tentang kelegaannya setelah bertahan hidup selama dua hari. Dia ditemukan dalam kondisi ‘brutal’ dan parah yang membahayakan nyawanya.
Fay Manners, yang berasal dari Bedfordshire, dan rekan pendakinya, Michelle Dvorak dari Amerika Serikat (AS) terdampar di gunung Chaukhamba di India utara ketika tali yang mengangkat makanan, tenda, dan peralatan pendakian mereka putus, membuat mereka kehilangan perlengkapan.
Keduanya mengirim pesan darurat di ketinggian lebih dari 20.000 kaki (6.096 m), tetapi tim pencarian dan penyelamatan awalnya tidak dapat menemukan mereka.
Manners mengatakan kepada BBC bahwa mereka ketakutan saat mencoba turun sendirian, sebelum bertemu dengan penyelamat. Manners adalah seorang pendaki gunung yang ahli dalam pendakian yang sulit, dan sekarang tinggal di Chamonix, Prancis.
Setelah batu lepas memotong tali yang digunakan untuk menarik tas temannya itu, Manners mengatakan dia merasa "putus asa".
"Saya melihat tas itu jatuh dari gunung dan saya langsung tahu konsekuensi dari apa yang akan terjadi," katanya.
"Kami tidak punya satu pun peralatan keselamatan yang tersisa. Tidak ada tenda. Tidak ada kompor untuk mencairkan salju untuk air. Tidak ada pakaian hangat untuk malam hari. Kapak es dan crampon untuk kembali ke basecamp. Tidak ada senter kepala untuk bergerak di malam hari,” lanjutnya.
Namun keduanya dapat mengirim pesan teks ke layanan darurat, yang mendorong pencarian dan penyelamatan.
Para wanita berlindung di langkan saat salju mulai turun, berbagi satu-satunya kantong tidur yang mereka miliki.
"Saya merasa hipotermia, terus-menerus gemetar dan dengan kurangnya makanan, tubuh saya kehabisan energi untuk tetap hangat," ujarManners.