Hever mengatakan yang menjadi perhatian utama adalah sektor teknologi tinggi Israel, yang dulunya merupakan bagian terpenting dari ekonomi Israel.
Dia menjelaskan hanya ada sedikit atau tidak ada tanda-tanda pemulihan, dengan indikator yang lemah, penurunan investasi asing dan pariwisata, bersama dengan eksodus warga yang mengkhawatirkan, memberikan gambaran suram bagi masa depan Israel.
"Krisis ekonomi hanya akan semakin buruk. Tidak ada prospek untuk pemulihan," terangnya.
Pendapatnya ini menggemakan penilaian baru-baru ini oleh Yoel Naveh, mantan kepala ekonom di Kementerian Keuangan Israel, yang mengatakan pemerintah harus bertindak dengan penuh semangat dan dengan tindakan segera untuk mencegah risiko krisis keuangan yang mengancam.
Ia menambahkan, kondisi saat ini dapat menyeret ekonomi yang dilanda perang ke dalam resesi dan membahayakan keamanan nasional negara tersebut.
(Susi Susanti)