Yom Kippur dimulai saat matahari terbenam dan berlangsung hingga matahari terbenam pada hari berikutnya. Selama hari ini, dilarang untuk bekerja, dan penebusan dosa dilakukan melalui "penyiksaan diri", seperti berpuasa, menahan diri dari mandi, hubungan seksual, mengenakan sepatu kulit, dan mengoleskan losion atau krim. Meskipun tidak semua orang Yahudi menjalankan semua aturan ini, Yom Kippur dikenal sebagai hari untuk semua kalangan, karena orang Yahudi yang kurang taat pun biasanya menghadiri sinagoga.
Sinagoga merupakan bagian penting dari perayaan Yom Kippur, dengan lima kali ibadah doa. Setiap kali melakukan ibadah doa, jemaat secara kolektif mengakui dosa-dosa mereka. Beberapa peserta mengenakan pakaian putih atau kittel, pakaian putih yang melambangkan kain kafan, pakaian para malaikat, dan kemurnian pengampunan.
Layanan pertama yang dimulai saat matahari terbenam mencakup deklarasi Kol Nidrei, di mana jemaat berdoa agar sumpah yang tidak dapat dipenuhi selama tahun mendatang dinyatakan batal dan tidak berlaku. Deklarasi ini diyakini muncul sebagai cara bagi orang Yahudi yang pernah dipaksa untuk pindah agama agar dapat kembali kepada kepercayaan mereka pada hari penebusan dosa.
Karena tradisi Yahudi meyakini bahwa Tuhan menghakimi orang yang hidup maupun yang telah meninggal, ibadah siang pertama mencakup Yizkor, sebuah ibadah berkabung di mana doa dipanjatkan bagi orang tua atau orang terkasih yang telah meninggal. Para peserta juga berjanji untuk melakukan amal demi mendapatkan penilaian positif dari Tuhan untuk orang yang mereka cintai.