WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan pasukan tambahan ke Timur Tengah, termasuk sejumlah pesawat pengebom strategis B-52H berkemampuan nuklir, demikian diumumkan Pentagon.
Pengerahan tersebut dilaporkan diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk mengimbangi keberangkatan terjadwal Kelompok Serang Kapal Induk USS Abraham Lincoln dari wilayah tersebut, kata juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder dalam sebuah pernyataan.
Selain "beberapa" pesawat pengebom B-52H, aset tersebut termasuk "kapal perusak pertahanan rudal balistik tambahan, skuadron tempur, dan pesawat tanker," katanya pada Jumat, (1/11/2024). Pasukan tersebut dijadwalkan tiba "dalam beberapa bulan mendatang," Ryder menambahkan tanpa memberikan kerangka waktu yang pasti.
Pengerahan yang akan datang seharusnya menunjukkan komitmen Washington untuk "mempertahankan Israel," serta untuk "de-eskalasi melalui pencegahan dan diplomasi." Pentagon secara eksplisit menyatakan bahwa langkah tersebut, serta "keputusannya baru-baru ini untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel," ditujukan ke Iran.
“Menteri Austin terus menegaskan bahwa jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” tegas juru bicara tersebut sebagaimana dilansir RT.