Baginya, ada pegawai Kekomdigi terlibat kasus judol merupakan pil pahit. Ia pun mengaku, suasana di Kekomdigi mencekam dengan adanya aparat kepolisian.
"Kami laporkan kepada yang yerhormat pimpinan maupun anggota Komisi I bahwa ini pil pahit. Jadi di dalam itu suanannya mencekam pasti, Pak. Karena kemarin juga kita tahu bahwa kepolisian itu datang jumlahnya cukup banyak 40 sampai 50 orang," kata Meutya.
Meski begitu, ia menyatakan komitmennya untuk mendukung dan membuka pintu bagi kepolisian mengusut kasus judol.
"Berapa kali pun kepolisian harus datang, seberapa lama pun mereka harus datang meneliti di kantor kami, sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kamu membuka pintu selebar lebarnya," terang Meutya.
(Awaludin)