JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan hujan berpotensi mengguyur saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hujan di saat Nataru ini dipengaruhi oleh tiga fenomena.
“Jadi gini, potensi cuaca saat Nataru itu sebenarnya kan ada tiga fenomena yang bergabung. Yang pertama yaitu adalah musim hujan yang dipengaruhi oleh adanya La Nina lemah. Terus pada saat itu juga akan muncul potensi Cold Surge atau Monsun Asia. Terus kemudian ditambah satu lagi yaitu adanya Madden Julian Oscillation,” ujar Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Guswanto mengatakan bahwa tiga fenomena tersebut mengindikasikan adanya peningkatan daripada curah hujan khususnya adalah di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan sebagian di Nusa Tenggara.
Kemudian di samping peningkatan curah hujan, Guswanto juga mengingatkan potensi peningkatan tinggi gelombang pada saat Nataru. “Kita sudah identifikasi nih, tinggi gelombang itu ada di Laut China Selatan, sekarang sudah naik nanti, kemudian ada di Samudera Hindia bagian Barat dan Samudera Hindia Selatan.”
Guswanto mengatakan selat-selat yang perlu diwaspadai adalah berhubungan dengan Samudera Hindia Selatan maupun Samudera Hindia bagian Barat. “Misalkan selat Sunda, terus kemudian ada selat Bali, ada selat Lombok, itu perlu waspada. Terkadang gelombang itu akan masuk dari utara ke selatan. Itu kira-kira dua itu, jadi pertambahan curah hujan yang tidak merata.”