Menurut SOHR, Israel telah melakukan “sekitar 250 serangan udara di wilayah Suriah” selama 48 jam terakhir dengan tujuan menghancurkan kemampuan militer rezim sebelumnya.
Media Israel, mengutip sumber keamanan senior, menggambarkan serangan itu sebagai operasi udara terbesar yang dilakukan oleh angkatan udaranya dalam sejarahnya. Militer memperkirakan telah menghancurkan 70-80 persen kemampuan militer strategis bekas rezim Assad.
“Serangan Israel terhadap Suriah bersifat sistematis,” kata Resul Serdar dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Damaskus.
“Mereka bertujuan untuk menghancurkan pangkalan pertahanan Suriah”.
Serdar mengatakan serangan terbaru Israel menargetkan tiga bandara utama, di Homs, Qamishli, dan Damaskus serta depot senjata dan lokasi militer strategis lainnya.
“Israel mengklaim melakukan ini karena khawatir fasilitas strategis dan peralatan militer ini dapat jatuh ke tangan oposisi,” kata Serdar.
Tidak ada reaksi langsung dari Mohammed al-Bashir, yang ditunjuk sebagai perdana menteri sementara negara itu pada hari Selasa oleh para pejuang Suriah yang menggulingkan al-Assad.
(Erha Aprili Ramadhoni)