Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dulu merupakan bagian dari al-Qaeda, kini menghadapi tugas berat membangun pemerintahan transisi yang inklusif. selama perang saudara Suriah. Beberapa negara Barat dan PBB sedang mempertimbangkan untuk mencabut statusnya sebagai organisasi teroris jika HTS dapat menunjukkan komitmen terhadap reformasi politik dan pembentukan konstitusi baru.
Kelompok HTS dan faksi-faksi pemberontak lainnya menghadapi tantangan besar untuk menyatukan berbagai kelompok di Suriah ke dalam pemerintahan yang solid dan inklusif, yang mampu mengelola perpecahan sektarian serta etnis hingga terbentuk konstitusi baru dan diadakan pemilu. Mereka juga harus mengatasi warisan kejam rezim Assad, yang bertanggung jawab atas hampir 500.000 kematian dan perpindahan setengah populasi Suriah, serta melawan pengaruh asing.
(Rahman Asmardika)