Argumen utama yang menentang kemerdekaan adalah bahwa Skotlandia akan berada di luar Uni Eropa (UE). Padahal warga Skotlandia lain sangat mendukung keanggotaan UE, dengan 62% suara mendukung tetap menjadi anggota UE dalam referendum UE 2016. Namun, per 2016 pun warga Skotlandia ingin melaksanakan referendum kembali untuk terpisah dari Inggris meskipun PM Inggris sempat mengecamnya.
Warga Gibraltar dengan sepenuh hati menolak rencana Inggris untuk masa depan mereka hampir 99% memilih, melalui referendum, menentang kesepakatan apa pun yang melibatkan kedaulatan bersama.
Sembilan puluh sembilan persen penduduk Kepulauan Falkland lebih memilih tetap menjadi bagian dari Inggris daripada bergabung dengan Argentina. Referendum digelar karena tekanan dari pemerintah Argentina, sekitar 31 tahun setelah pecah perang antara Argentina dan Inggris.
(Rahman Asmardika)