Transisi kepemimpinan dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo berlangsung dengan lancar, yang tidak terlepas dari kepemimpinan kolektif yang dibangun oleh Prabowo, serta pembelajaran dari keteladanan yang ditunjukkan oleh Jokowi.
Prabowo memberikan ruang bagi anak bangsa yang berpotensi untuk ikut bergabung dalam pemerintahan, serta mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, sehingga proses transisi berjalan dengan baik.
"Presiden Prabowo memberikan kesempatan kepada anak bangsa yang memiliki potensi, kapasitas, dan kualifikasi dalam berbagai aspek untuk menjadi tim kerjanya dalam memimpin Republik Indonesia selama lima tahun ke depan. Presiden Prabowo merupakan pribadi pemimpin yang mampu merangkul dan mendapat dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Sehingga, transisi kepemimpinannya berjalan dengan kondusif," ujarnya.
Kepemimpinan Prabowo tidak hanya berfokus pada pencitraan semata, melainkan mengutamakan program kerja yang menjawab kebutuhan masyarakat. Diawali dengan membangun kekompakan dan menekankan kepada kabinetnya agar menjalankan pemerintahan dengan hati-hati.
Salah satu contoh program nyata yakni, "Makan Bergizi Gratis" yang telah diluncurkan, serta rencana pelaksanaan program "Cek Kesehatan Gratis". Inovasi-inovasi ini mendapat sambutan positif dan menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
Gaya komunikasi Prabowo dikenal kolaboratif dan partisipatif. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo berhasil membangun komunikasi yang tidak hanya tegas, tetapi juga menenangkan dan efektif. Prabowo memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyampaikan visi dan misinya.
"Termasuk, membentuk lembaga komunikasi presiden (PCO) yang memiliki fokus khusus dalam melaksanakan komunikasi publik. Karenanya, kebijakan Presiden Prabowo dalam pembentukan PCO di Kabinet Merah Putih merupakan langkah tepat untuk memperkuat proses transmisi gagasan kepemimpinannya sampa ke akar rumput,” tuturnya.