Berita tentang kecelakaan itu tidak banyak menyurutkan kerumunan besar yang memadati tempat itu - lebih dari 50 juta orang telah mandi hingga pukul 14:00 waktu setempat, menurut data pemerintah.
Kumbh Mela diadakan setiap 12 tahun di Sangam, pertemuan tiga sungai suci - Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mistis. Umat Hindu percaya bahwa mandi di air suci akan membersihkan dosa-dosa mereka dan membantu mereka memperoleh keselamatan.
Meskipun pemandian suci merupakan daya tarik utama, acara ini juga merupakan karnaval yang meriah, tempat orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk pertapa, politisi, dan selebriti, berkumpul untuk merayakan.
Kerumunan dari seluruh negeri - dan dunia - telah tiba di Prayagraj untuk berpartisipasi dalam festival yang dimulai pada 13 Januari dan akan berlangsung hingga 26 Februari. Sebagian datang sendiri, sebagian lainnya bersama keluarga, termasuk anak-anak dan orang tua.
Hari Rabu, 29 Januari adalah hari mandi terbesar dan terpenting dalam festival tersebut, dengan para pejabat memperkirakan jumlah orang yang hadir mencapai 100 juta orang. Hari itu juga merupakan hari Shahi snan - atau mandi kerajaan - yang memperlihatkan ribuan petapa yang berlumuran abu menceburkan diri ke sungai.
Pada Selasa, (28/1/2025) malam, jumlah orang sudah mulai membengkak dan suasana kegembiraan menyelimuti tempat tersebut. Para jemaat yang gembira bernyanyi dan menari dalam prosesi yang besar dan penuh warna. Dan orang-orang tidak sabar untuk berendam keesokan paginya.
Namun perayaan itu segera berubah menjadi momen yang mengerikan.
Berita tentang kerumunan itu pertama kali tersiar antara pukul 01:00 dan 02:00 waktu ketika banyak ambulans terlihat memasuki dan meninggalkan tempat tersebut.
Saksi mata mengatakan bahwa para jemaat tengah tidur di sekitar barikade di muara Sangam - titik pertemuan sungai - ketika kerumunan massa menyerbu ke arah mereka, yang mengakibatkan terjadinya desak-desakan.