BEKASI - Polres Metro Bekasi masih mendalami motif tewasnya suami istri DS (24) dan YM(25) d Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Pihak polisi mendapati chat terakhir di handphone DS yang meminta uang kepada sang suami.
"Pemeriksaan sementara para saksi, keduanya sempat cekcok beberapa hari sebelum mereka ditemukan tewas," ujar Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa pada Selasa (25/2/2025).
Mustofa mengatakan, penyidik tengah mendalami motif tewasnya DS dan YM baik motif ekonomi atau lainnya. Namun, berdasarkan keterangan tetangga, pasangan suami istri yang menikah sejak tahun 2021 tersebut, belakangan ini kerap bertengkar.
"Komunikasi terakhir antara DS dan YM itu terjadi pada malam minggu kemarin. Di chatnya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tanggal 24 meminta uang. Pokoknya harus ada, itu komunikasi terakhir antara keduanya," ujarnya.
Mustofa menuturkan, polisi tengah mendalami bukti-bukti berupa chat dari tiga telepon selular milik keduanya. Hal itu, guna memastikan adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi tewasnya pasutri tersebut.
"Memang kalau kita membaca, menganalisa sekilas tentang bunyi chat istrinya mendesak ke suaminya untuk meminta uang. Apakah itu penyebab terjadinya penganiayaan sehingga meninggal dunia kita masih dalami," tuturnya.
Mustofa memastikan dari hasil pemeriksaan luar kedua jasad itu, tidak ditemukan luka luar pada tubuh DS. Sedangkan pada YM terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.
"Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum bisa memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban," jelasnya.
Saat ini kedua jasad korban juga telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna diautopsi untuk memastikan penyebab kematian pasangan suami istri tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Deli dan Yatna ditemukan tewas sudah membusuk di dalam kontrakan Kampung Jati Warung Kobak, Pasir Gombong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/2/2025) pagi. Jenazah suami ditemukan tergantung di kamar mandi, sementara istri tergeletak di kasur dibungkus selimut.
(Khafid Mardiyansyah)